www.sekilasnews.id –
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Sarinah sejak Mei 2025, memiliki total kekayaan yang mencapai Rp22,07 miliar. Angka ini mencerminkan pertumbuhan pesat harta kekayaannya dibandingkan dengan laporannya pada tahun 2020, di mana total kekayaannya hanya sekitar Rp2,65 miliar.
Kenaikan signifikan dalam kekayaan Roro Esti menunjukkan bahwa ia telah berhasil dalam perannya di pemerintahan dan di sektor swasta. Dalam laporan sebelumnya, kekayaan yang paling menonjol adalah sebuah mobil Mini Cooper LCI F56 tahun 2018 yang bernilai Rp705 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp1,95 miliar.
Perkembangan Kekayaan Dyah Roro Esti Selama Menjabat
Pada tahun 2025, Dyah Roro Esti melaporkan total harta kekayaan sebesar Rp22,07 miliar tanpa rincian detail. Meskipun angka ini terlihat menjanjikan, publik masih menantikan transparansi mengenai rincian komponen kekayaan yang ia miliki. Hal ini menjadi perhatian mengingat pentingnya akuntabilitas bagi pejabat publik.
Perbandingan antara laporan tahun 2020 dan 2025 jelas menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, namun masyarakat perlu memahami komposisi kekayaan tersebut. Apakah pertumbuhan ini didorong oleh investasi cerdas, properti, atau bentuk aset lainnya? Pertanyaan ini masih menggantung tanpa jawaban yang jelas.
Transparansi dalam laporan keuangan pejabat negara menjadi isu penting, terutama dalam konteks integritas dan kepercayaan publik. Oleh karena itu, harapan akan adanya publikasi yang lebih rinci mengenai aset yang dimiliki oleh Roro Esti cukup beralasan.
Latar Belakang Pendidikan dan Karier Dyah Roro Esti
Dyah Roro Esti merupakan sosok yang menarik perhatian bukan hanya karena posisi jabatannya, tetapi juga latar belakang pendidikannya. Ia meraih gelar Master of Science dalam Teknologi Lingkungan dari Imperial College London, Inggris, dengan beasiswa penuh dari LPDP. Pendidikan ini memberinya keahlian dalam manajemen polusi dan keberlanjutan lingkungan.
Sebelum terjun ke dunia politik, ia dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan. Keahlian dan latar belakangnya tersebut sangat relevan dengan tugasnya di Kementerian Perdagangan. Di sinilah, pengetahuannya tentang keberlanjutan dapat diintegrasikan dalam kebijakan perdagangan yang lebih ramah lingkungan.
Pada 21 Oktober 2024, ia diangkat sebagai Wakil Menteri Perdagangan dan menjadi wakil menteri termuda dalam kabinet. Kepemudaannya memberikan perspektif segar dalam menjalankan tugas-tugasnya di pemerintahan.
Peran dan Tanggung Jawab Dyah Roro Esti di Kementerian Perdagangan
Sebagai Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti memainkan peran penting dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan perdagangan yang efektif. Tanggung jawab ini meliputi pengawasan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi serta pengembangan sektor perdagangan yang berkelanjutan. Inisiatif yang diluncurkannya tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu, partisipasinya dalam kegiatan Komisi VII, yang membidangi energi, riset, teknologi, dan industri, menunjukkan kontribusinya yang lebih luas terhadap kebijakan nasional. Hal ini memberi peluang baginya untuk menerapkan keahlian yang dimiliki dalam menghadapi tantangan energi dan industri yang berkelanjutan.
Roro Esti juga dikenal sebagai figur yang proaktif dalam membangun dialog dengan berbagai pemangku kepentingan. Kepiawaiannya dalam berkomunikasi menjadi salah satu keunggulan dalam menjalin kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta.