www.sekilasnews.id – Tanoto Foundation kembali menggelar forum tahunan Tanoto Scholars Gathering (TSG) pada 24–26 Juli 2025 di Komplek RAPP, Pangkalan Kerinci, Riau. Acara ini mempertemukan 291 penerima Beasiswa TELADAN dari berbagai universitas mitra di seluruh Indonesia untuk saling belajar, membangun jejaring, dan memperkuat kapasitas kepemimpinan.
Peserta TSG berasal dari sepuluh perguruan tinggi terkemuka, seperti IPB University, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan lainnya. Tema tahun ini adalah “Learn & Lead: Becoming the Champion of Good”, menekankan pentingnya kepemimpinan yang berdampak positif dan berkelanjutan.
Baca juga: Pendidikan Amalia Adininggar, Kepala BPS Lulusan ITB dan Doktor Ekonomi dari Australia
Hadir di hari kedua, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof. Brian Yuliarto, menekankan pentingnya masa kuliah sebagai waktu emas untuk membangun jejaring, karakter, dan visi hidup. Ia membagikan 12 karakter kunci kesuksesan, mulai dari tekad kuat, imajinasi, kerja keras, hingga intuisi tajam dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan dan teknologi.
“Kita membutuhkan pemimpin yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tapi juga berintegritas dan berdampak nyata bagi masyarakat,” tegas Menteri Brian.
Pendidikan tinggi memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan individu dan masyarakat. Selain mendapatkan pengetahuan akademis, mahasiswa juga diharapkan dapat membangun koneksi dan networking yang dapat bermanfaat di masa depan. Melalui forum seperti TSG, mahasiswa berkesempatan untuk berdiskusi dan mengembangkan potensi kepemimpinan mereka secara lebih baik.
Melalui berbagai kegiatan dan workshop, peserta dapat belajar langsung dari para pemimpin dan praktisi yang telah berhasil di bidangnya. Hal ini memberi mereka wawasan baru yang sangat berharga untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta karir mereka ke depan.
TSG menjadi platform yang ideal bagi para penerima beasiswa untuk berbagi pengalaman dan ide. Dengan bertemu langsung dengan orang-orang seprofesi serta pembicara yang berkompeten, peserta dapat memperoleh perspektif yang lebih luas tentang tantangan dan peluang yang ada di dunia saat ini.
Pentingnya Keterampilan Interpersonal dalam Kepemimpinan Masa Kini
Kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain adalah salah satu keterampilan yang sangat diperlukan dalam dunia professional saat ini. Para pemimpin yang efektif perlu mampu memahami perspektif orang lain dan bekerja sama dalam tim. Hal ini menjadi fokus utama dalam berbagai sesi diskusi TSG.
Peserta diajak untuk berlatih komunikasi yang baik serta membangun hubungan yang sehat dengan rekan-rekan mereka. Melalui simulasi dan role-playing, mereka didorong untuk berpartisipasi aktif dan mengembangkan kemampuan interpersonal yang esensial.
Dengan membangun jaringan yang luas, mahasiswa tidak hanya akan siap menghadapi tantangan di dunia kerja, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Kesadaran akan pentingnya keterampilan ini menjadi salah satu pilar dalam kepemimpinan masa kini.
Dengan meningkatnya tingkat kolaborasi di berbagai sektor, para pemimpin masa depan dituntut untuk memiliki kemampuan bekerja sama dalam tim yang beragam. Ini adalah bagian dari misi TSG, yang ingin menciptakan pemimpin masa depan yang adaptif dan inklusif.
Pengalaman di TSG juga mendorong para peserta untuk berpikir kritis dan kreatif. Mereka dihadapkan pada berbagai studi kasus yang memerlukan analisis mendalam dan solusi inovatif, membantu mereka untuk menciptakan nilai bagi organisasi yang mereka ikuti di masa depan.
Peranan Mentor dalam Membangun Pemimpin Masa Depan
Pendidikan formal saja tidak cukup untuk membentuk seorang pemimpin yang baik. Keterlibatan mentor dalam proses pengembangan diri adalah hal yang sangat penting. Di TSG, peserta memiliki akses untuk berinteraksi secara langsung dengan para mentor yang memiliki pengalaman luas di bidang kepemimpinan.
Para mentor membagikan cerita dan pengalaman mereka dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi selama karir. Ini memberikan inspirasi bagi peserta dan membantu mereka memahami tantangan yang mungkin akan mereka hadapi di masa depan.
Melalui proses mentoring ini, peserta menjadi lebih percaya diri dan siap untuk mengambil langkah keberanian dalam menghadapi berbagai situasi. Mereka belajar untuk tidak hanya menjadi pengikut, tetapi juga pemimpin yang mampu memberikan pengaruh positif bagi orang lain.
Mentoring juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengeksplorasi potensi diri mereka secara lebih dalam. Dengan bimbingan yang tepat, mereka dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta cara untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Tindakan ini sangat penting dalam membentuk karakter pemimpin yang tidak hanya efisien, tetapi juga berintegritas dan berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi komunitas mereka.
Membangun Selain Pengetahuan Akademis, Membangun Kesadaran Sosial
Salah satu fokus TSG adalah untuk menumbuhkan kesadaran sosial di kalangan mahasiswa. Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan individu yang pintar secara akademis, tetapi juga individunya harus sensitif terhadap isu sosial di sekitar mereka. Peserta didorong untuk memikirkan cara-cara kreatif dalam berkontribusi kepada masyarakat.
Melalui berbagai kegiatan sosial yang diadakan dalam rangkaian TSG, mahasiswa memiliki kesempatan untuk melakukan aksi nyata. Ini membantu mereka memahami tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dan bagaimana mereka bisa berperan dalam menciptakan perubahan.
Kesadaran sosial ini sangat penting dalam mencetak pemimpin yang tidak hanya peduli pada prestasi pribadi tetapi juga dapat memahami dan memenuhi kebutuhan orang lain. Ini adalah bagian dari nilai-nilai yang akan memandu mereka dalam menjalani karir dan kehidupan sehari-hari.
Melalui keterlibatan dalam proyek sosial, peserta belajar untuk bekerja sama, berkolaborasi, dan menunjukkan empati terhadap sesama. Pengalaman ini menjadi bekal yang tak ternilai untuk masa depan mereka.
Dengan membangun kesadaran sosial yang tinggi, diharapkan para peserta TSG akan menjadi agen perubahan di komunitas mereka masing-masing. Ini adalah langkah strategis dalam menciptakan pemimpin masa depan yang tidak mengejar kepentingan pribadi, tetapi kesejahteraan kolektif.