www.sekilasnews.id – Transformasi digital di sektor energi menjadi fokus utama dalam mengoptimalkan proses produksi. Dengan kemajuan teknologi, inovasi baru pun muncul yang menjanjikan efisiensi yang lebih besar dan pengurangan biaya operasional.
Transformasi ini sangat penting dalam menghadapi beragam tantangan, termasuk meningkatnya permintaan energi dan kebutuhan untuk mengurangi jejak karbon. Dalam konteks ini, Solusi yang ditawarkan oleh tim THATPOOL menjadi sorotan yang menarik.
Dengan pendekatan berbasis machine learning, mereka telah menciptakan alat prediksi saturasi yang mampu mengoptimalkan produksi minyak pada lapangan marginal. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi modern dapat memberikan kontribusi signifikan bagi industri energi.
Inovasi Teknologi dalam Sektor Energi: Studi Kasus THATPOOL
Tim THATPOOL dari PHE OSES telah mengembangkan teknologi inovatif dalam bidang prediksi saturasi. Alat ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga berpotensi besar untuk mengurangi biaya sewa dan material.
Melalui penggunaan algoritma machine learning, tim ini berhasil memprediksi kondisi terkini fluida di dalam reservoir. Metode ini menghapus kebutuhan untuk pengukuran konvensional yang biasanya memakan waktu dan biaya besar.
Dengan peningkatan produksi hingga 542 barel per hari, inovasi ini juga menawarkan solusi untuk meminimalkan dampak lingkungan dalam kegiatan ekstraksi energi. Keterampilan dalam mengolah data menjadi aset berharga bagi tim tersebut.
Dampak Positif dari Digitalisasi di Industri Hulu Migas
Salah satu dampak terbesar dari digitalisasi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi cadangan minyak yang tersisa dengan lebih akurat. Teknologi yang dihadirkan oleh tim THATPOOL memungkinkan analisis yang lebih mendalam mengenai titik masuk air dan strategi pengelolaan yang lebih baik.
Kemajuan ini juga membawa dampak positif dalam perawatan sumur, yang kini dapat dilakukan tanpa intervensi fisik. Cukup dengan penutupan zona water breakthrough secara digital, efisiensi dalam perawatan sumur pun meningkat.
Dengan kemampuan ini, tidak mengherankan jika inovasi ini diakui dalam kompetisi Digital Hackathon AI/ML Hulu Migas 2025 dan berhasil meraih Juara 2 Kategori Implementation. Ini membuktikan bahwa digitalisasi tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.
Visi Masa Depan: Adopsi Teknologi di Wilayah Kerja Lain
General Manager PHE OSES, Antonius Dwi Arinto, menekankan pentingnya pengembangan teknologi ini untuk proyek-proyek selanjutnya. Ia percaya bahwa replikasi pendekatan inovatif ini di wilayah kerja lainnya akan membawa manfaat yang sama besar.
Dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa digitalisasi merupakan langkah maju yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi operasional. Dengan berbagai data yang diolah secara real-time, pengambilan keputusan pun menjadi lebih tepat dan cepat.
Seiring dengan semakin banyaknya inovasi dalam bidang teknologi, harapan untuk menjadikan sektor energi lebih berkelanjutan semakin meningkat. Negara dan perusahaan di seluruh dunia diharapkan akan mengadopsi solusi serupa untuk meningkatkan produksi dan meminimalkan dampak lingkungan.