7 Fakta Popular Force yang Berafiliasi dengan Israel dalam Melawan Hamas

GAZA – Sebuah kekuatan baru yang tidak jelas telah muncul di Jalur Gaza selatan: sebuah milisi yang dilaporkan terdiri dari para pejuang Badui setempat dengan dugaan hubungan kriminal dan dugaan hubungan ideologis dengan kelompok Negara Islam.

Politisi oposisi Israel, warga Palestina, media Arab, dan lembaga pemikir semuanya telah menunjuk pada dukungan Israel untuk milisi tersebut, yang menimbulkan pertanyaan serius tentang strategi Tel Aviv di daerah kantong yang dilanda perang tersebut, dengan Perdana Menteri Benjamin mengakui kolusi dengan kelompok suku Gaza.

The New Arab menyelidiki siapa saja pasukan pro-Israel baru di Gaza ini.

1. Dampak Keberadaan Kekuatan Baru di Jalur Gaza Terhadap Stabilitas Daerah

Keberadaan milisi yang berafiliasi dengan Israel ini berpotensi mengubah dinamika konflik di Jalur Gaza. Senjata dan dukungan yang diberikan dapat memperburuk situasi yang telah tegang, serta memicu konflik baru antara berbagai kelompok yang ada. Selain itu, tindakan mereka yang merusak rumah dan menyita bantuan menciptakan ketidakpercayaan di kalangan penduduk lokal.

Penting untuk menganalisis dampak sosial dan politik dari kehadiran kelompok ini. Warga Gaza mulai merasakan ketidakamanan yang lebih besar, serta ketidakpastian mengenai masa depan mereka di tengah gejolak yang ada. Ini tidak hanya akan mengekspos kelemahan dalam strategi keamanan, tetapi juga memperburuk penderitaan masyarakat sipil.

2. Tanggapan Beragam Terhadap Dukungan Israel Untuk Milisi di Gaza

Tanggapan terhadap kehadiran milisi ini bervariasi, mulai dari dukungan hingga penolakan keras. Banyak warga Palestina menilai tindakan ini sebagai pengkhianatan, sementara analis politik melihatnya sebagai langkah strategis Israel untuk melemahkan Hamas dari dalam. Perdebatan ini menciptakan ketegangan di antara berbagai faksi politik dalam dan luar Gaza.

Penting bagi dunia internasional untuk terus memantau situasi ini dan mengevaluasi pendekatan diplomatik yang ada. Jika didiamkan, keberadaan milisi ini dapat berakibat fatal, bahkan merusak upaya perdamaian yang telah ada selama bertahun-tahun. Kolaborasi antara pemerintah dan grup milisi seperti ini bisa menjadi batu sandungan bagi stabilitas yang diharapkan di kawasan tersebut.