www.sekilasnews.id – Microsoft 365 Windows 10 T. FOTO/ DAILY
Microsoft baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan dukungan untuk fitur baru pada aplikasi Microsoft 365 di Windows 10 setelah bulan Agustus 2026. Versi terakhir dari aplikasi tersebut akan menjadi 2608, menandai akhir dari evolusi fitur di platform yang masih digunakan oleh banyak pengguna.
Sejak diperkenalkan, Windows 10 telah menjadi salah satu sistem operasi terpopuler di dunia. Meskipun demikian, keputusan Microsoft ini menunjukkan bahwa fokus perusahaan kini beralih ke Windows 11, di mana mereka berharap lebih banyak pengguna akan beralih ke versi terbaru tersebut.
Perusahaan juga mengonfirmasi bahwa setelah Agustus 2026, pengguna hanya akan menerima pembaruan keamanan hingga dukungan penuh resmi berakhir pada Oktober 2028. Langkah ini menunjukkan komitmen Microsoft dalam mendorong transisi ke sistem yang lebih baru dan aman.
Peralihan dari Windows 10 ke Windows 11 dan Dampaknya
Salah satu alasan utama di balik keputusan Microsoft adalah untuk meningkatkan keamanan dan performa aplikasi. Windows 11 menawarkan berbagai fitur baru yang dirancang untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Sangat penting bagi pengguna untuk memahami bahwa dengan memutuskan untuk tetap di Windows 10, mereka berisiko terhadap berbagai masalah keamanan di masa depan.
Kebijakan ini juga mencerminkan perubahan dalam filosofi pengembangan perangkat lunak Microsoft, di mana mereka lebih mengutamakan inovasi daripada menjaga kompatibilitas mundur. Meskipun ada pertimbangan untuk tetap mendukung pengguna setia Windows 10, Microsoft merasa perlu untuk bergerak maju.
Pengguna yang masih setia pada Windows 10 harus mempertimbangkan beralih ke Windows 11 jika ingin tetap mendapatkan fitur terbaru dan keamanan maksimal. Dengan begitu, mereka tidak hanya mendapatkan akses ke alat terbaru tetapi juga melindungi data mereka dari potensi ancaman keamanan.
Reaksi dan Tanggapan Pengguna terhadap Kebijakan Ini
Pengumuman tersebut telah memicu berbagai reaksi di kalangan pengguna dan komunitas IT. Banyak yang mempertanyakan kecepatan transisi ini, mengingat masih ada banyak PC yang beroperasi di Windows 10. Keputusan Microsoft diharapkan dapat mendorong diskusi lebih luas mengenai kebutuhan platform yang lebih aman dan fungsional.
Beberapa pengguna merasa khawatir karena harus mengeluarkan biaya tambahan untuk upgrade perangkat keras yang diperlukan agar dapat menjalankan Windows 11. Sementara yang lain merasa bahwa fitur yang ditawarkan oleh Windows 11 benar-benar menarik untuk dicoba, memberikan dorongan untuk melakukan upgrade.
Sebagian pengguna berharap agar Microsoft menyediakan lebih banyak waktu untuk beralih sebelum menutup dukungan sepenuhnya. Mereka merasa bahwa proses transisi harus lebih diperhatikan, terutama bagi pengguna yang tidak mengikuti perkembangan teknologi secara aktif.
Tantangan dalam Transisi dan Adaptasi Teknologi
Transisi dari satu sistem operasi ke yang lain bukanlah proses yang mudah. Banyak pengguna mungkin mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan antarmuka baru dan fitur-fitur yang berbeda di Windows 11. Selain itu, aplikasi yang digunakan di Windows 10 mungkin tidak semua kompatibel dengan versi terbaru.
Pengguna juga harus mempertimbangkan kekuatan hardware mereka sebelum memutuskan untuk beralih. Beberapa PC yang lebih tua mungkin tidak memenuhi syarat untuk menginstal Windows 11, yang berarti investasi baru dalam perangkat keras mungkin diperlukan. Ini menjadi tantangan besar bagi pengguna rumahan maupun bisnis kecil.
Selain itu, organisasi besar mungkin memiliki proses yang lebih panjang dalam mengadaptasi perangkat baru, termasuk pelatihan karyawan dan pengujian sistem. Meskipun begitu, banyak perusahaan menyadari pentingnya segera beralih ke sistem yang lebih mutakhir demi produktivitas dan keamanan data.