www.sekilasnews.id – Fashion show hasil karya designer tenun wastra nusantara, Wignyo Rahadi pada opening outlet Tenun Gaya di Sukabumi. Foto/Dharmawan Hadi.
SUKABUMI – Desainer tenun wastra nusantara, Wignyo Rahadi pamerkan hasil karya seninya dalam fashion show pada opening outlet ketiga Tenun Gaya di Jalan Suryakencana, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Selasa (9/9/2025) malam.
Puluhan model profesional dan juga pejabat undangan melenggang lenggok di atas cat walk dengan menggunakan hasil karya hasil tangan Wignyo, memukau semua undangan yang hadir dengan kain tenun bermotifkan ciri khas dari daerah di seluruh nusantara.
Baca juga: Kisah Rosna, Penenun Songket dari Solok yang Menembus Pasar Global
Motif wastra nusantara hasil desain Wignyo menjadi pembeda antara hasil tenun dirinya dengan yang lain. Selain itu, hasil tenun yang lembut karena benang sutra yang menjadi bahan untuk dijadikan kain diolah selama 5 jam dan diberikan pewarnaan khusus.
“Wastra Indonesia atau khususnya baik batik, tenun dan yang lain itu, yang disampaikan pesan adalah dia sangat bisa bercerita mengenai sejarah. Jadi misalnya kain songket motif tertentu itu mempunyai pesan-pesan tersendiri, sejarahnya tersendiri,” ujar Wignyo.
Wignyo Rahadi, seorang desainer tenun, telah berhasil menggabungkan elemen tradisional dan modern dalam setiap karya yang dihasilkannya. Melalui pengolahan kain tenun, dia ingin menyampaikan cerita yang dalam, yang tidak hanya sekedar tampak indah. Setiap motif yang diciptakan memiliki makna dan latar belakang yang kuat, menjadi jembatan antara budaya dan generasi kekinian.
Dalam event pembukaan outlet Tenun Gaya, Wignyo berhasil menarik perhatian banyak kalangan. Dengan melibatkan model profesional, ia menunjukkan bagaimana tenun dapat berfungsi tidak hanya sebagai busana, tetapi juga sebagai media untuk mengekspresikan budaya dan sejarah. Keunikan yang dimilikinya menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat fashion.
Cerita di Balik Setiap Motif Kain Tenun
Kain tenun yang ditampilkan Wignyo bukan hanya sebatas material, tetapi juga menghimpun berbagai cerita dan nilai yang kaya. Setiap pola dan warna tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga meliputi sejarah dari daerah asalnya. Dengan demikian, penonton dapat merasakan kedekatan dengan budaya yang lebih dalam.
Wignyo menjelaskan bahwa setiap kain memiliki karakter unik, yang biasanya terinspirasi dari mitos atau kepercayaan lokal. Ini menjadikan tenun bukan sekadar produk fashion, namun juga karya seni yang bercerita. Ketika masyarakat mengenakan kain tersebut, mereka seolah menghidupkan kembali cerita sejarah kota atau daerah asal kain itu.
Motif-motif khas yang dihadirkan dalam setiap koleksi menjadi salah satu ciri khas Wignyo. Melalui inovasi dan eksperimen, ia menciptakan desain baru yang tetap mengedepankan tradisi. Ini menunjukkan bahwa wastra nusantara bisa beradaptasi dan relevan dalam konteks zaman sekarang.
Keberlanjutan dalam Dunia Tenun Nusantara
Wignyo Rahadi berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan industri tenun, tidak hanya melalui desain yang inovatif, tetapi juga dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal. Ini menjadi upayanya untuk mendukung para pengrajin lokal agar tetap mendapatkan penghidupan yang layak. Dengan berkolaborasi bersama pengrajin, dia berharap dapat mempromosikan tenun nusantara ke tingkat yang lebih tinggi.
Proses pembuatan kain tenun sendiri juga melibatkan banyak waktu dan dedikasi. Setiap helai kain membutuhkan perhatian khusus, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Dalam hal ini, Wignyo ingin mengedukasi publik tentang pentingnya menghargai karya tenun dan pengrajin yang berada di baliknya.
Wignyo berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam proses produksinya, termasuk penggunaan teknik pewarnaan alami. Dengan demikian, hasil tenun dapat bersaing di pasar global, sekaligus menjaga keaslian dan keberlanjutan lingkungan. Ini merupakan langkah penting dalam melestarikan budaya sekaligus memberikan dampak positif bagi alam.
Menjalin Hubungan Antarbudaya Melalui Fashion
Fashion bukan hanya soal penampilan, tetapi juga merupakan media untuk menjalin hubungan antarbudaya. Wignyo percaya bahwa dengan mengenakan kain tenun, seseorang tidak hanya mengenakan pakaian, tetapi juga merayakan keragaman dan keindahan budaya Indonesia. Ini menjadi salah satu misi yang ingin dia sampaikan melalui setiap karyanya.
Setiap penampilan dalam fashion show di outlet Tenun Gaya mewakili semangat kebangkitan budaya lokal. Wignyo ingin agar masyarakat lebih bangga menggunakan produk lokal, termasuk tenun nusantara yang kaya akan nilai estetika dan sejarah. Ketika budaya lokal diangkat ke permukaan, ini akan menciptakan kesadaran yang lebih besar terhadap warisan budaya bangsa.
Menariknya, kehadiran Wignyo di industri fashion juga memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terlibat dalam dunia tenun. Dia mendorong mereka untuk belajar dan menciptakan karya yang membanggakan, serta menghargai warisan yang ada. Ini adalah langkah awal menuju revitalisasi industri tenun di Indonesia.