www.sekilasnews.id – Universitas Gadjah Mada (UGM) mengalami kehilangan yang mendalam atas wafatnya dua mahasiswa yang terlibat dalam program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara. Insiden tragis ini menyoroti banyaknya risiko yang dihadapi mahasiswa saat menjalankan program ini, di mana mereka berupaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat setempat.
Salah satu dari mahasiswa tersebut adalah Bagus Adi Prayogo yang merupakan mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kehutanan. Kehadirannya dalam program tersebut diharapkan dapat memberikan dampak nyata, tetapi takdir berkata lain saat ia terlibat dalam kecelakaan laut yang merenggut nyawanya.
Insiden tersebut terjadi ketika Bagus dan rekan-rekannya menjalankan proyek revitalisasi terumbu karang. Dalam perjalanan pulang dari lokasi, sebuah perahu motor terbalik akibat ombak tinggi, dan situasi mendadak ini menyebabkan tragedi yang memisahkan mereka dari harapan.
Tragedi Kecelakaan Laut yang Menghancurkan
Selama program tersebut, tujuh mahasiswa UGM melakukan kolaborasi dengan lima warga lokal untuk meningkatkan ekosistem laut di daerah tersebut. Mereka berusaha mengumpulkan pasir untuk Artificial Patch Reef, salah satu metode untuk mendukung kelangsungan hidup terumbu karang. Namun, saat perjalanan kembali, bencana datang secara tiba-tiba.
Kecelakaan itu membuat satu dari dua perahu motor mengalami kerusakan serius dan terbalik. Dalam laporan yang disampaikan, lima mahasiswa berhasil diselamatkan, tetapi satu orang dinyatakan meninggal di tempat. Sementara Bagus menghilang dan baru ditemukan beberapa waktu kemudian tanpa bernyawa.
Perencana proyek dan pihak universitas merasa terpukul dengan kejadian tersebut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keselamatan dalam pelaksanaan program-program seperti KKN, yang sering kali melibatkan kondisi lingkungan yang tidak terduga.
Penanganan dan Respons Universitas Gadjah Mada
UGM segera merespons tragedi ini dengan memberikan dukungan kepada keluarga korban dan mahasiswa lainnya yang terlibat. Rasa empati ditunjukkan secara jelas melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh pihak universitas. Mereka menekankan komitmen untuk meningkatkan prosedur keselamatan di masa mendatang.
Selain itu, pihak universitas juga berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program KKN agar peristiwa tragis ini tidak terulang kembali. Hal ini merupakan langkah penting untuk memastikan keselamatan mahasiswa selama menjalankan tugas di lapangan, yang sering kali berada dalam kondisi ekstrem.
Tanggapan dari rekan-rekan mahasiswa dan warga setempat juga mencerminkan rasa duka yang mendalam. Mereka mengenang sosok Bagus sebagai individu yang aktif dan peduli terhadap lingkungan. Kontribusinya selama KKN sangat diapresiasi, dan kehilangan ini meninggalkan luka yang besar bagi banyak orang.
Meninggalkan Warisan Positif di Masyarakat
Bagus Adi Prayogo dikenang tidak hanya sebagai mahasiswa yang berprestasi, tetapi juga sebagai sosok yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Selama KKN, ia terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. Tindakan ini menginspirasi banyak rekan-rekannya untuk terjun langsung membantu masyarakat.
Meskipun insiden ini membawa kesedihan, kontribusi Bagus kepada masyarakat akan selalu dikenang. Ia menjadi simbol keberanian dan dedikasi generasi muda dalam menghadapi tantangan lingkungan. Pengingatan akan usaha-usahanya dalam revitalisasi terumbu karang akan menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkontribusi di lapangan.
Rekan-rekannya menyatakan bahwa meskipun Bagus telah tiada, semangatnya akan terus hidup dalam gerakan yang ia mulai. Pembelajaran dari peristiwa ini juga mendorong mereka untuk lebih berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.