www.sekilasnews.id – Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, baru-baru ini menerima sebuah buku dari Presiden China, Xi Jinping, sebuah momen yang tidak hanya berarti secara politis, tetapi juga sebagai simbol persahabatan antara kedua bangsa. Penyerahan buku ini dilakukan melalui Liu Jianchao, Menteri Departemen Hubungan Internasional Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, dalam sebuah acara yang digelar di Beijing.
Acara tersebut diadakan pada Rabu, 9 Juli 2025, dan menjadi salah satu titik penting dalam hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok. Buku yang diserahkan kepada Megawati berisi tulisan yang ditandatangani langsung oleh Xi Jinping, berisi tentang tata kelola pemerintahan yang diterapkan di Tiongkok, dengan versi dalam bahasa Mandarin dan Inggris.
Pada kesempatan itu, Megawati juga mendapatkan pesan khusus dari Xi Jinping, yang menyatakan pentingnya keberadaan Megawati dalam memperkuat hubungan antara kedua negara. Pesan ini menggambarkan rasa hormat yang mendalam dari pimpinan Tiongkok kepada setiap upaya yang telah dilakukan Megawati dalam menjalankan diplomasi dan membangun hubungan bilateral yang kokoh.
Makna Penyerahan Buku dalam Hubungan Diplomatik
Penyerahan buku oleh Presiden Xi Jinping kepada Megawati memiliki makna yang lebih dalam daripada sekedar simbolis. Hal ini mencerminkan saling pengakuan dan penghargaan antara dua pemimpin negara yang telah memiliki sejarah panjang dalam menjalin kerja sama. Buku tersebut, yang berisi prinsip-prinsip pemerintahan, menunjukkan bahwa kedua negara saling menghargai perspektif dan pengalaman masing-masing.
Lebih jauh lagi, buku ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi para pemimpin Indonesia dalam menjalankan kebijakan internal dan mempromosikan kerja sama yang lebih erat dengan Tiongkok. Dalam konteks global yang semakin kompleks, pertukaran pengetahuan semacam ini akan menjadi kunci untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara kedua negara.
Pentingnya hubungan diplomatik ini terlihat dari pernyataan Liu Jianchao yang menyebut Megawati sebagai “sahabat lama” bagi Tiongkok. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran Megawati dalam membangun ikatan yang kuat, tidak hanya antara pemerintah, tetapi juga di antara masyarakat kedua negara.
Pentingnya Kerja Sama Bilateral bagi Masa Depan
Dalam pernyataannya, Xi Jinping menekankan perlunya meningkatkan kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia untuk menghadapi tantangan global yang ada. Dia menyatakan harapannya agar Megawati dapat terus berkontribusi positif dalam memajukan hubungan kedua negara, terutama di bidang-bidang seperti ekonomi dan lingkungan hidup.
Melihat situasi geopolitik saat ini, kolaborasi antara kedua negara menjadi semakin penting. Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, memiliki peran strategis dalam berbagai forum internasional. Sementara itu, Tiongkok sebagai kekuatan ekonomi, dapat memberikan dukungan yang signifikan untuk kemajuan Indonesia.
Kerja sama ini juga membuka peluang bagi publik di kedua negara untuk saling memahami budaya dan nilai-nilai masing-masing, yang sangat penting dalam memperkuat hubungan antarmanusia, di luar diplomasi formal. Pertukaran budaya dapat menciptakan saling pengertian yang lebih dalam dan menghargai perbedaan yang ada.
Pesan dari Pemimpin untuk Masyarakat
Pada akhir pertemuan tersebut, Xi Jinping juga mengirimkan pesan penting untuk masyarakat Indonesia secara umum. Dia berharap agar hubungan yang telah terjalin ini dapat terus berkembang ke arah yang positif dan inklusif. Barang tentu, respons positif dari masyarakat dapat menjadi pendorong bagi pemerintah masing-masing untuk terus berkomitmen dalam membangun dan memelihara hubungan baik.
Pesan ini sangat relevan, terutama mengingat pentingnya konsolidasi sosial dalam menghadapi tantangan global. Masyarakat memiliki peran kunci dalam mendukung kebijakan luar negeri negaranya. Dengan adanya pemahaman yang lebih mendalam antara rakyat kedua negara, maka akan lebih mudah bagi pemerintah untuk memfasilitasi kerja sama yang saling menguntungkan.
Oleh karena itu, inisiatif seperti ini tidak hanya harus dilihat dalam konteks pemerintahan, tetapi juga sebagai sebuah upaya untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses diplomasi. Hal ini bisa menjadi jembatan untuk membangun jalinan yang lebih erat antara Indonesia dan Tiongkok dalam berbagai aspek kehidupan.