www.sekilasnews.id – Delegasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) turut hadir di World Library and Information Congress/WLIC) di Kazakshtan. Foto/Perpusnas.
Kongres tahun ini berhasil mempertemukan lebih dari 1.630 peserta dari 114 negara, terdiri dari pimpinan perpustakaan, spesialis informasi, pendidik, mahasiswa, serta perwakilan penerbit terkemuka.
Baca juga: Perpustakaan Jakarta Gelar Pameran Ruang Sastra Bicara
Negara dengan delegasi terbesar antara lain Kazakhstan, Amerika Serikat, China, Korea Selatan, Jerman, dan Jepang. Dari Indonesia, hadir 14 peserta, termasuk 5 orang pegawai perpustakaan Nasional RI ( Perpusnas ) yang tampil sebagai pembicara.
Program kongres menampilkan lebih dari 80 sesi profesional, dengan topik mencakup perpustakaan digital, kecerdasan buatan, metode preservasi koleksi, serta standar katalogisasi seperti UNIMARC. Kehadiran ribuan peserta ini menegaskan relevansi kongres sebagai forum global utama untuk membahas praktik terbaik dan tren terkini di bidang kepustakawanan.
Delegasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) turut hadir dalam kongres ini. Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso, menyampaikan bahwa partisipasi Indonesia dalam IFLA WLIC 2025 adalah bentuk komitmen untuk terus memperkuat peran Perpusnas di tingkat global.
Kehadiran delegasi Indonesia dalam Kongres Perpustakaan dan Informasi Dunia semakin menunjukkan keseriusan negara ini dalam mengembangkan sektor pembelajaran dan informasi. Melalui momen berharga ini, diharapkan akan ada pertukaran informasi berharga yang dapat membawa dampak positif bagi pengembangan perpustakaan di Tanah Air. Setiap perwakilan memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam pembahasan global yang mengedepankan inovasi dan teknologi dalam layanan perpustakaan.
Dalam konteks ini, keterlibatan Perpusnas akan menjadi sumber pengetahuan yang vital, tidak hanya bagi para profesional di bidang perpustakaan, tetapi juga bagi masyarakat umum. Selain itu, dengan adanya presentasi oleh para pegawai Perpusnas, tantangan dan perkembangan layanan perpustakaan di Indonesia dapat diperkenalkan secara luas kepada komunitas internasional. Upaya ini tidak hanya meningkatkan citra Perpusnas, tetapi juga memperkuat jejaring global dalam dunia perpustakaan.
Perpustakaan adalah salah satu lembaga yang berperan penting dalam pendidikan dan pengembangan pengetahuan masyarakat. Keikutsertaan Indonesia dalam forum global seperti ini adalah langkah strategis untuk memposisikan diri dalam tren dan praktik terkini dalam industri perpustakaan. Dengan begitu, diharapkan tercapai kemajuan dalam pendekatan berbasis teknologi dan peningkatan kualitas layanan perpustakaan yang lebih baik dengan perspektif holistik.
Peran Kongres dalam Meningkatkan Jaringan Global Perpustakaan
Kongres Perpustakaan dan Informasi Dunia sudah menjadi ajang bergengsi yang mengumpulkan para profesional dari berbagai negara. Setiap sesi yang disajikan menjadi wadah bagi pertukaran ide dan pengalaman yang bermanfaat. Dalam konteks ini, delegasi dari Indonesia memiliki peluang untuk menjalin relasi yang lebih luas dengan peserta dari negara lain.
Melalui kerjasama dan kolaborasi yang dibangun dalam kongres ini, diharapkan akan ada interaksi yang mendukung pengembangan inovasi dalam layanan perpustakaan. Hal ini penting, mengingat teknologi informasi yang terus berkembang pesat mempengaruhi cara pemanfaatan layanan perpustakaan. Kesempatan untuk berdiskusi secara langsung dengan para ahli akan membuka wawasan baru bagi peserta Indonesia.
Program-program yang ditawarkan selama kongres juga mencakup penelitian terbaru dan praktik terbaik dalam dunia informasi. Ini memberi kesempatan bagi delegasi Indonesia untuk belajar dari pengalaman negara lain yang telah berhasil menerapkan solusi inovatif. Dengan demikian, manfaat dari kongres dapat diterapkan secara lebih efektif dalam konteks lokal di Indonesia.
Tantangan dan Peluang di Era Digital untuk Perpustakaan
Pembangunan perpustakaan yang adaptif terhadap perubahan teknologi menjadi tantangan terbesar di era digital. Salah satu isu yang perlu diperhatikan adalah bagaimana perpustakaan bisa bertransformasi dalam menyediakan layanan yang lebih relevan dan menarik. Di sinilah, tema kongres mengenai “Uniting Knowledge, Building the Future” menjadi sangat penting.
Kepustakawanan modern menuntut para profesional untuk memiliki keterampilan yang lebih variatif dan adaptif. Dalam konferensi ini, peserta dapat berbagi best practices mengenai penggunaan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan sistem informasi yang dapat mendukung pengelolaan koleksi perpustakaan. Inovasi dalam sistem manajemen perpustakaan merupakan kunci untuk menjawab tantangan ini.
Selain itu, dengan adanya diskusi mengenai strategi pemasaran perpustakaan, diharapkan partisipan dapat menemukan cara yang efektif untuk menarik perhatian masyarakat. Penting untuk memiliki pendekatan yang kreatif agar pemanfaatan perpustakaan tetap tinggi dalam masyarakat. Dengan adanya kolaborasi antarlembaga, cita-cita ini dapat dicapai secara lebih optimal.
Kegiatan-Kegiatan Berkontribusi dalam Memperkuat Perpustakaan di Indonesia
Banyak kegiatan menarik yang terlaksana selama kongres ini tidak hanya berfokus pada diskusi, tetapi juga pameran dan presentasi. Ini memberikan kesempatan bagi setiap negara untuk mempromosikan program yang telah berhasil diterapkan. Menghadirkan pembicara dari berbagai bidang membuat dialog berlangsung lebih hidup dan menarik.
Perpustakaan dari Indonesia bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi kisah sukses serta tantangan yang dihadapi. Setelah kembali dari kongres, setiap peserta diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam praktik keperpustakaan di tempat mereka masing-masing. Kehadiran Indonesia di panggung dunia ini akan menjadi inspirasi bagi banyak pihak.
Melalui partisipasi aktif dalam kongres ini, diharapkan ada peningkatan kapasitas dan daya saing perpustakaan di Indonesia. Secara keseluruhan, kolaborasi dan inovasi jadi kunci utama untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada dan membangun masa depan yang lebih baik dalam dunia kepustakawanan.