Dalam dunia pendidikan, prestasi luar biasa seorang mahasiswa sering kali tidak hanya diukur dari angka Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), tetapi juga dari perjalanan hidup yang penuh tantangan. Salah satu cerita inspiratif adalah perjalanan Frida Hertiza Dewi, yang berhasil meraih IPK tertinggi 3,97 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam waktu yang relatif singkat. Kesuksesan Frida tidak hanya membanggakan dirinya, tetapi juga menjadi simbol harapan bagi banyak orang di sekitarnya.
Perjalanan Frida menjadi sarjana tidaklah mudah, terutama saat kondisi keluarganya sedang mengalami masa sulit. Apakah mungkin, di tengah duka dan keterpurukan, seorang mahasiswa dapat mencapai prestasi akademik setinggi ini? Pengalaman Frida memberikan pelajaran berharga bahwa setiap rintangan bisa dilalui dengan ketekunan dan semangat yang kuat.
Pentingnya Dukungan Emosional dalam Menempuh Pendidikan Tinggi
Dukungan emosional dari keluarga, teman, dan mentor sangat berperan dalam kesuksesan akademik. Frida mendapatkan dukungan moral yang kuat meskipun keluarganya sedang dilanda kesedihan akibat kehilangan. Kisahnya mengingatkan kita akan pentingnya jaringan sosial yang saling mendukung, terutama dalam masa-masa sulit.
Data menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki dukungan emosional cenderung lebih sukses dibandingkan yang tidak. Hal ini sejalan dengan pengalaman Frida yang tetap tegar meskipun kondisi tidak ideal. Kesadaran akan pentingnya dukungan psikologis ini dapat menjadi panduan bagi mahasiswa lainnya untuk tetap optimis dalam mencapai impian mereka.
Strategi Mengatasi Rintangan dalam Pendidikan dan Hidup Sehari-hari
Taktik yang dimiliki Frida dalam menghadapi berbagai rintangan sangat perlu diadopsi oleh mahasiswa lainnya. Merupakan hal yang krusial untuk selalu memiliki mindset positif dan menetapkan tujuan yang jelas. Dalam acara wisuda, Frida tidak hanya berbagi tentang prestasinya, tetapi juga bagaimana dia bisa tetap fokus dan berjuang meskipun berada dalam situasi yang sulit.
Menarik untuk diperhatikan bahwa Frida juga aktif mengikuti berbagai kegiatan kampus, yang menunjang pembelajaran dan interaksi sosialnya. Ini adalah contoh konkret bagaimana keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu meningkatkan keterampilan dan jaringan, yang pada gilirannya mendukung pencapaian akademik.