www.sekilasnews.id – China kini memiliki 31,4 juta mobil listrik, menjadikannya pemimpin global yang tak terbantahkan. Di sisi lain, Amerika Serikat dan Jerman tampak jauh tertinggal dengan masing-masing 6,4 juta dan 2,6 juta unit.
Namun, di balik pertumbuhan pesat ini terdapat masalah yang mengejutkan. Pertumbuhan jumlah mobil listrik di jalan justru menunjukkan tanda-tanda penurunan, membawa sejumlah pertanyaan penting tentang arah masa depan industri otomotif dunia.
Menguak Paradoks di Tengah Pertumbuhan Mobil Listrik
Dalam laporan terbaru, lembaga riset energi dari Jerman, ZSW, telah mengungkap data yang mencengangkan. Meski pasar mobil listrik dalam keadaan booming, ternyata angka mobil yang ada di jalan tidak menunjukkan pertumbuhan yang sebanding.
China, dengan keunggulannya yang luar biasa, mungkin berada di persimpangan jalan yang mengkhawatirkan. Penjualan mobil listrik baru memang tinggi, namun setelah dikalkulasikan dengan mobil yang tidak lagi berfungsi, total pertumbuhan armada di jalan justru menunjukkan penurunan signifikan.
Pada tahun 2024, pertumbuhan armada global hanya mencatat penambahan 13,8 juta unit, sebuah penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 14,2 juta unit. Hal ini menyisakan pertanyaan besar mengenai keberlanjutan industri kendaraan listrik.
Pengaruh Kompetisi Ketat di Pasar China
Jadi, apa sebenarnya yang terjadi di pasar China? Pertanyaannya cukup sederhana namun juga kompleks. Salah satu faktor yang berperan adalah sifat kompetitif yang intens di antara produsen mobil listrik, menciptakan situasi di mana banyak model baru dirilis ke pasar tanpa mempertimbangkan keberlanjutan.
Di tengah lautan mobil baru, tidak sedikit model yang akhirnya ditinggalkan oleh konsumen. Hal ini mengarah pada akumulasi mobil yang ditinggalkan, menciptakan apa yang bisa disebut sebagai “kuburan mobil listrik” di berbagai daerah di China.
Proses ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak lingkungan dan sosial dari produk yang tidak lagi digunakan. Sementara itu, angka penjualan tetap tinggi, menciptakan keraguan tentang kenyataan di lapangan.
Implikasi Terhadap Lingkungan dan Kebijakan Otomotif Global
Dengan meningkatnya jumlah mobil yang tidak terpakai, tantangan baru muncul bagi kebijakan otomotif dan lingkungan. Di satu sisi, pemerintah berupaya untuk mendorong adopsi mobil listrik demi mengurangi emisi karbon, namun di sisi lain, mobil yang sudah tidak digunakan hanya menciptakan masalah baru.
Penting bagi pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan siklus hidup dari kendaraan listrik. Selain fokus pada produksi mobil baru, mereka juga harus merumuskan strategi untuk mengelola mobil yang sudah tidak terpakai, agar dampak lingkungan dapat diminimalisasi.
Salah satu solusinya adalah memfasilitasi sistem daur ulang yang efisien untuk mobil listrik yang sudah tidak berfungsi. Dengan langkah bijak ini, akan ada potensi untuk mengurangi jejak ekologis dan meningkatkan keberlanjutan industri otomotif.