www.sekilasnews.id – Xiaomi Dominasi Pasar Ponsel Pintar Asia Tenggara. FOTO/ CNET
JAKARTA – Pasar ponsel pintar di Asia Tenggara mencatat penurunan 1% year-on-year pada Q2 2025 dengan total pengiriman mencapai 25 juta unit, menurut laporan Canalys.
BACA JUGA – Perbandingan Xiaomi 13 dan Xiaomi 12, Pahami sebelum Membeli
Pasar ponsel pintar Asia Tenggara menurun 1% pada Q2 2025 dengan total pengiriman mencapai 25 juta unit. Xiaomi memimpin pasar dengan 4,7 juta unit, diikuti oleh TRANSSION, Samsung, OPPO, dan Vivo, dengan Honor mencatat lonjakan tertinggi sebesar 121%.
Kondisi pasar ponsel pintar di Asia Tenggara menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Faktor-faktor seperti ketidakpastian ekonomi dan perubahan perilaku konsumen menjadi tantangan tersendiri.
Analisis Mendalam Mengenai Penurunan Pasar Ponsel Pintar
Penurunan 1% dalam pengiriman ponsel pintar dapat dilihat sebagai sinyal adanya penyesuaian dalam industri teknologi. Berbagai merek harus beradaptasi untuk menarik perhatian konsumen yang semakin memilih fitur dan harga yang lebih bersaing.
Dengan total pengiriman mencapai 25 juta unit, persaingan di pasar semakin ketat. Setiap merek kini mencari cara baru untuk menarik minat konsumen serta mempertahankan pangsa pasar mereka.
Selain itu, kebangkitan platform penjualan digital turut memengaruhi dinamika ini. Penjual seperti TikTok Shop menjadi saluran penting bagi merek untuk memasuki pasar dengan promosi yang lebih efektif.
Kebangkitan Xiaomi dan Strategi Merek Lainnya
Xiaomi kembali menduduki puncak pasar dengan pengiriman 4,7 juta unit pada periode tersebut. Keberhasilan ini tidak lepas dari penjualan yang kuat untuk seri Redmi, yang menjadi favorit di kalangan konsumen.
Pangsa pasar Xiaomi kini mencapai 19%, menunjukkan dominasi yang signifikan di segmen ponsel pintar. Dengan strategi pemasaran yang agresif, mereka terus menarik perhatian dengan inovasi dan harga yang bersaing.
Di sisi lain, TRANSSION juga mencatat pertumbuhan yang mengesankan dengan peningkatan 17%, sehingga mencapai 4,5 juta unit. Penjualan yang baik ini menunjukkan bahwa pilihan merek yang beragam mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang berbeda.
Tantangan dan Peluang Dalam Pasar Ponsel Pintar
Ketidakpastian ekonomi menjadi tantangan tersendiri bagi banyak merek, memengaruhi cara mereka menjual produk. Pemasaran digital menjadi esensial untuk mengatasi hambatan yang ada dan mencapai konsumen dengan lebih efisien.
Pada saat yang sama, hadirnya merek baru seperti Honor yang mengalami lonjakan 121% memberikan tantangan bagi merek lama. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi dan pengalaman pengguna menjadi kunci dalam mempertahankan relevansi di pasaran.
Perubahan gaya hidup pasca-pandemi juga memengaruhi perilaku belanja konsumen. Peluang bagi merek untuk beradaptasi dengan kebutuhan baru ini dapat menjadi kunci untuk sukses di masa depan.