www.sekilasnews.id – Dalam dunia perusahaan milik negara, etika dan profesionalisme menjadi nilai yang tak boleh diabaikan. Baru-baru ini, Dony Oskaria, Chief Operating Officer (COO) Danantara, mengeluarkan pernyataan tegas terkait larangan bermain golf bagi pejabat BUMN pada hari kerja. Pernyataan tersebut menghadirkan wacana baru dalam pengelolaan aset negara yang perlu perhatian serius dari masyarakat.
Larangan ini bukan hanya sekadar melarang aktivitas santai, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai disiplin dan komitmen terhadap tugas. BUMN yang dikelola dengan baik diharapkan dapat meningkatkan citra positif di mata masyarakat.
Dony menekankan bahwa pejabat BUMN seyogianya berkonsentrasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam pandangannya, bermain golf di tengah jam kerja bisa menciptakan persepsi buruk tentang komitmen dan tanggung jawab para pemimpin di BUMN.
Pentingnya Disiplin Kerja Dalam Pejabat BUMN
Disiplin kerja merupakan fondasi utama dalam pencapaian kinerja yang maksimal. Dony menegaskan bahwa semua direksi BUMN harus bekerja keras dan fokus untuk menjaga kinerja perusahaan agar tetap berada pada jalur yang benar. Hal ini penting agar perusahaan tidak hanya mengandalkan sumber daya, tetapi juga kepemimpinan yang efektif.
Kedisiplinan ini diharapkan dapat memotivasi karyawan lain untuk mengikuti jejak yang sama. Ketika para pemimpin menunjukkan dedikasi yang tinggi, rasa percaya di antara karyawan pun akan meningkat, menciptakan atmosfer kerja yang produktif.
Dengan larangan ini, diharapkan pejabat BUMN akan lebih memahami tanggung jawab yang diemban. Dony menyatakan, keputusan untuk melarang kegiatan tersebut diambil dalam rangka meningkatkan kinerja dan menciptakan pengelolaan yang lebih baik dari BUMN.
Reformasi Protokol Dalam Lingkungan BUMN
Pernyataan Dony tidak hanya berkaitan dengan larangan bermain golf, tetapi juga menyentuh pada isu protokol yang berlebihan. Dia percaya bahwa banyaknya protokol justru akan menghalangi efisiensi kerja. Dalam pandangannya, sebuah perusahaan negara seharusnya lebih fokus kepada kinerja dan kontribusi nyata daripada penerapan protokol yang rumit.
Dia menyarankan agar para CEO dan pejabat di BUMN tidak terlalu terikat pada aturan formalitas yang bisa menghambat komunikasi dan kolaborasi. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis dan fleksibel, yang pada gilirannya akan memengaruhi hasil akhir perusahaan.
Sikap ini diharapkan dapat menjadikan BUMN lebih responsif terhadap perubahan dan tantangan yang ada di industri. Dengan mengurangi beban protokol, komunikasi antarlevel dalam perusahaan pun akan lebih lancar dan efektif.
Visi Kepemimpinan Yang Berintegritas
Dony Oskaria juga menyiratkan pentingnya integritas dalam kepemimpinan di BUMN. Dia menekankan bahwa para pemimpin harus memiliki visi yang jelas dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Dalam konteks ini, larangan bermain golf di hari kerja menjadi simbol dari komitmen untuk menjunjung tinggi integritas dan tanggung jawab.
Integritas ini tidak hanya menjadi cerminan personal, tetapi berdampak pada seluruh organisasi. Ketika pemimpin menunjukkan karakter yang kuat, hal ini akan menciptakan pengaruh positif kepada seluruh anggota tim.
Kepemimpinan yang berintegritas juga akan berkontribusi pada reputasi BUMN di mata publik. Dalam era di mana transparansi menjadi tuntutan, tindakan tegas dari Dony diharapkan menjadi langkah pertama menuju perubahan budaya kerja yang lebih baik di BUMN.