www.sekilasnews.id –
Negara Bagian Texas, AS, melarang penegakan hukum Syariah Islam setelah video viral seorang ulama mendesak pemilik toko tak menjual alkohol, daging babi, dan lotre. Foto/X @amuse
Pengumuman Abbott menyusul video viral dari Houston yang memperlihatkan seorang ulama Muslim menggunakan pengeras suara untuk mendesak pemilik toko agar tidak menjual alkohol, daging babi, atau kupon lotre.
Gubernur Abbott menggambarkan kejadian tersebut sebagai pelecehan dan mengatakan Texas tidak akan menoleransi upaya penegakan hukum agama dalam kehidupan publik.
Baca Juga: Singapore Airlines Minta Maaf karena Suguhkan Daging Babi ke Penumpang Muslim
“Saya menandatangani undang-undang yang melarang hukum Syariah dan kompleks Syariah di Texas. Tidak ada bisnis dan individu yang boleh takut pada orang bodoh seperti ini,” tulis Abbott dalam sebuah unggahan di X.
“Jika orang ini, atau siapa pun, mencoba memaksakan kepatuhan Syariah, laporkan ke penegak hukum setempat atau Departemen Keamanan Publik Texas,” imbuh dia, seperti dikutip NDTV, Senin (15/9/2025).
Texas tidak memiliki “larangan Syariah” formal, tetapi racangan undang-undang (RUU) Hukum Amerika untuk Pengadilan Amerika tahun 2017 melarang pengadilan menerapkan hukum asing atau agama apa pun, termasuk Syariah Islam, jika bertentangan dengan hukum AS.
Keputusan negara bagian Texas ini menandai sebuah langkah kontroversial di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks. Selama beberapa waktu terakhir, isu hukum agama, khususnya Syariah, menjadi perdebatan utama dalam berbagai komunitas di Amerika Serikat. Larangan ini tampaknya tidak hanya mencerminkan reaksi terhadap satu insiden, tetapi juga pertanda akan adanya ketegangan lebih jauh terhadap komunitas Muslim.
Dalam konteks yang lebih luas, perbincangan mengenai hukum Syariah sering kali dipenuhi dengan stigma dan kesalahpahaman. Banyak orang, termasuk beberapa pihak di pemerintah, takut bahwa penerapan hukum ini bisa mengancam nilai-nilai demokrasi dan kebebasan beragama yang menjadi dasar negara tersebut. Namun, bagi sebagian komunitas Muslim, hukum Syariah adalah pedoman hidup yang tidak berkaitan dengan penegakan ketertiban umum secara paksa.
Polemik Hukum Syariah dan Reaksi Masyarakat
Berita mengenai larangan penegakan hukum Syariah di Texas mendapatkan perhatian luas, baik di dalam negeri maupun internasional. Sementara beberapa orang menyambut baik keputusan ini sebagai langkah perlindungan terhadap kebebasan individu, yang lain menganggapnya sebagai tindakan diskriminasi terhadap umat Muslim. Fenomena ini semakin memunculkan debat tentang hukum dan keadilan dalam konteks keragaman budaya.
Para pendukung kebebasan beragama menilai, keputusan gubernur dapat memperburuk persepsi negatif terhadap umat Islam di Texas. Dalam sebuah survei, banyak responden mengungkapkan bahwa mereka tidak memahami gagasan hukum Syariah secara mendalam, menunjukkan adanya butuhnya edukasi mengenai topik ini di kalangan masyarakat.
Fenomena viral pengulangan video ulama dalam meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang-barang tertentu menambah semangat diskusi. Meski dialamatkan kepada beberapa pelaku usaha, cara penyampaian pesan tersebut dianggap berpotensi menimbulkan dampak sosial yang lebih besar, yang mungkin berujung pada stigma terhadap seluruh komunitas Muslim.
Gambaran Toleransi Beragama di Texas
Texas dikenal sebagai negara bagian dengan komunitas yang beragam, tetapi keputusan terbaru ini menambah warna pada dinamika sosial yang ada. Sebagian masyarakat di Texas menghargai pelbagai kepercayaan dan praktik yang berbeda, sementara yang lain lebih konservatif dalam pandangannya. Ketegangan ini menciptakan suasana yang menantang bagi upaya dialog antaragama.
Walaupun ada ketidakpuasan terkait larangan penegakan hukum Syariah, beberapa organisasi di Texas berusaha menjembatani perbedaan melalui dialog terbuka. Beberapa acara interfaith (antaragama) diadakan untuk mengedukasi masyarakat mengenai kepercayaan masing-masing dan mendorong pemahaman yang lebih besar akan nilai-nilai toleransi.
Secara keseluruhan, tantangan yang dihadapi komunitas Muslim di Texas mencerminkan dinamika yang lebih besar di seluruh Amerika Serikat. Dengan meningkatnya populasi Muslim dan ketegangan sosial yang berkepanjangan, relevansi untuk membahas dan menjelaskan pandangan yang tepat mengenai hukum Syariah semakin terasa.
Implikasi Hukum di Masa Depan
Larangan penegakan hukum Syariah ini mungkin berdampak pada kebijakan hukum dan sosial di Texas dalam jangka panjang. Jika hal ini menjadi norma baru, akan ada risiko meningkatnya intoleransi yang dapat memperburuk hubungan antara berbagai komunitas. Hal ini menuntut perhatian dari berbagai lembaga, baik pemerintah maupun masyarakat sipil, untuk berupaya menjaga harmoni.
Sementara itu, pengamat hukum mengatakan bahwa langkah gubernur bisa jadi menetapkan preseden baru yang dapat diikuti oleh negara bagian lainnya. Di era di mana isu mengenai kebebasan beragama dan hak asasi manusia semakin diperhatikan, kebijakan seperti ini menimbulkan sejumlah pertanyaan etis dan hukum yang harus dijawab oleh legislator dan pemimpin masyarakat.
Ke depannya, dialog yang kian terbuka tentang hukum Syariah dan peranannya dalam masyarakat Amerika akan menjadi sangat penting. Hal ini tidak hanya untuk mencegah kesalahpahaman, tetapi juga untuk membangun empat pilar utama masyarakat yang harmonis: toleransi, pengertian, keadilan, dan kedamaian.