www.sekilasnews.id – Dalam sebuah kisah yang penuh ketegangan, Miko mendapati dirinya terjebak dalam konflik yang menguji seluruh kemampuannya untuk bertindak secara rasional. Dara, yang tampaknya telah membuat keputusan yang kurang tepat, mendapati dirinya dalam situasi yang sangat berbahaya, terutama dengan Miko yang berusaha mengambil tindakan drastis.
Miko, dengan nada suara yang khas penuh amarah, menyeret Dara menuju mobil, sementara Dara berusaha dengan segenap tenaga untuk melawan dan meminta agar tidak dibawa ke kantor polisi. Dalam aksi ini, tampak sekali bahwa persahabatan lama mereka sedang berada di tepi jurang kehancuran.
Situasi Menekan dan Intervensi yang Tak Terduga
Ketegangan semakin meningkat ketika Tania, seorang teman yang kebetulan lewat, melihat kejadian tersebut. Ia segera menghentikan mereka, merasa perlu untuk ikut campur dalam konflik ini, berusaha menengahi dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Miko dan Dara terdiam, tidak satu pun yang berbicara, hanya membiarkan suasana semakin menekan. Dalam hati, Miko merasa panik, khawatir hubungan rahasianya dengan Dara mungkin akan terbongkar dan semua rencana masa depannya hancur.
Tania yang menyaksikan situasi ini jelas tidak bisa tinggal diam, dan ia memulai dialog yang mencoba meredakan ketegangan. Namun, Miko, yang dipenuhi rasa marah dan takut, tidak memberikan penjelasan yang memadai, malah terjebak dalam kebisuan yang mencolok.
Persiapan Menjelang Momen Penting
Sementara itu, di tempat lain, Devan dan Alya tengah mempersiapkan hari bahagia mereka, yang tampaknya telah mereka impikan. Alya memberikan perhatian khusus kepada Nisa, dengan memberikan baju cantik yang akan dipakai Nisa pada hari pernikahan tersebut.
Alya dengan antusias bercerita tentang pengalaman masa lalu mereka dan alasan di balik keputusan untuk mengadakan pernikahan lagi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya momen ini bagi mereka, terutama bagi Alya.
Hari yang dinanti akhirnya tiba di Taman Puspa Indah, tempat yang dihias indah layaknya pernikahan impian. Alya tampil anggun dalam gaun sederhana yang menonjolkan kecantikannya, tetapi di sisi lain, Devan merasa gugup luar biasa, merasakan beratnya makna dari pernikahan ini yang terasa lebih nyata dibandingkan sebelumnya.
Antisipasi Menyambut Ijab Qabul
Saat semua persiapan selesai, perhatian tertuju pada proses ijab kabul yang menjadi inti dari acara tersebut. Alya dan Devan, dengan hati berdebar, bersiap untuk momen yang menentukan dalam hidup mereka.
Momen ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga simbol dari cinta dan komitmen yang telah terjalin di antara mereka. Larut dalam suasana, mereka berharap agar semuanya berjalan lancar, tanpa kendala yang mengganggu.
Jelang pernikahan, rasa harap dan cemas bercampur aduk, menciptakan ketegangan yang bisa dirasakan oleh para tamu. Semuanya menantikan bagaimana dua jiwa akan bersatu dalam sebuah ikatan suci, yang diharapkan akan langgeng selamanya.