www.sekilasnews.id – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengumumkan rencana pembubaran jembatan timbang yang sebelumnya digunakan untuk pengukuran muatan berlebihan pada kendaraan truk. Keputusan ini diambil karena keberadaan infrastruktur tersebut terindikasi sebagai lokasi pungutan liar yang merugikan.
Dalam era teknologi yang semakin maju, penggunaan jembatan timbang dinilai kurang efisien. Menhub mengklaim bahwa teknologi mutakhir saat ini mampu melakukan pengukuran muatan secara akurat dan efisien, tanpa perlu bergantung pada jembatan timbang tradisional.
Dalam pernyataannya, Dudy menegaskan bahwa jika pungutan liar masih ditemukan, jembatan tersebut akan ditutup. Ia menyoroti pentingnya pengawasan dan penerapan sistem penegakan hukum yang lebih modern untuk mencegah pelanggaran.
Penerapan Teknologi Modern untuk Pengukuran Muatan Kendaraan
Dudy Purwagandhi menjelaskan bahwa saat ini teknologi Weight in Motion (WIM) sudah diterapkan. Teknologi ini memungkinkan pengukuran muatan truk secara real-time saat kendaraan melintas.
Dari pendekatan ini, data yang diperoleh dapat digunakan untuk segera mengambil tindakan jika ditemukan pelanggaran. Dengan demikian, sistem pemantauan menjadi lebih efektif dan efisien.
Kerja sama dengan PT Jasa Marga juga memberikan bukti konkret komitmen untuk meningkatkan sistem pengawasan. Ini menunjukkan bahwa pemerintah berupaya untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada.
Mengatasi Pungutan Liar dalam Sektor Perhubungan
Pemberantasan pungutan liar menjadi salah satu target utama pemerintah dalam mengelola masalah over dimension dan overload kendaraan. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, menyatakan bahwa pungli ini dapat mencapai Rp150 juta per kendaraan setiap tahunnya.
Langkah-langkah sistemik dan komprehensif perlu diambil untuk menghadapi permasalahan ini. Dengan adanya penegakan hukum yang lebih ketat, diharapkan praktik pungutan liar dapat diminimalkan.
Penerapan teknologi seperti WIM juga merupakan bagian dari strategi tersebut. Dengan sistem yang lebih transparan, diharapkan peluang terjadinya pungli semakin berkurang.
Langkah Selanjutnya dalam Reformasi Sektor Transportasi
Reformasi dalam sektor transportasi harus terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur yang mendukung sistem transportasi yang lebih baik dan efisien.
Usaha pemberantasan pungutan liar juga menunjukkan tekad pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Hal ini penting untuk menarik lebih banyak investor dalam sektor transportasi dan logistik.
Selain itu, peningkatan kualitas layanan publik juga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan sistem yang lebih baik, diharapkan kemacetan dan masalah lainnya dalam transportasi dapat diatasi.