www.sekilasnews.id – Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri saat menghadiri acara Serambi Pancasila dan Peluncuran Buku di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Senin (11/8/2025). Dalam event tersebut, Megawati mengungkapkan pandangannya tentang keberadaan buzzer di media sosial yang dianggapnya merugikan. Ia merasa perlu untuk memberikan masukan kepada Presiden Prabowo Subianto agar memperhatikan hal ini.
Menurut Megawati, buzzer sering kali memicu perpecahan di masyarakat. Penyebaran informasi yang tidak akurat sering kali berdampak buruk pada iklim politik dan sosial yang sudah rentan pada saat ini.
Ia menekankan pentingnya dialog terbuka sebagai solusi dari ketidaksepakatan. “Jika tidak setuju, ungkapkan pendapat langsung, jangan hanya diam dan menggerutu,” ujarnya, menegaskan pentingnya komunikatif dalam demokrasi.
Peran Penting Megawati dalam Mengatasi Masalah Buzzer
Megawati menyampaikan kekhawatirannya mengenai dampak negatif buzzer yang tidak bertanggung jawab. Dia percaya bahwa upaya untuk memerangi buzzer harus diutamakan demi menjaga persatuan bangsa. Dengan cara ini, masyarakat diharapkan bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Ia juga mengajak semua pihak untuk lebih tegas dalam menyikapi perbedaan pendapat. Masyarakat harus diberikan ruang untuk berargumentasi dengan cara yang baik dan sopan. “Kita harus bisa menghargai opini yang berbeda, bukan justru menciptakan jarak,” tegas Megawati.
Lebih lanjut, Megawati menekankan pentingnya integritas dan kejujuran dalam berpolitik. Menurutnya, politisi harus menjadi contoh dalam menciptakan suasana yang saling menghormati satu sama lain.
Tantangan yang Dihadapi dalam Memperangi Buzzer
Di tengah maraknya penyebaran informasi dari buzzer, tantangan yang dihadapi cukup kompleks. Megawati memahami bahwa banyak pihak yang masih mengandalkan buzzer untuk menyuarakan pendapat mereka. Hal ini menuntut respons yang ulung dan strategis dari pemerintah.
Konsistensi dalam menyampaikan pesan juga diperlukan agar tujuan tersebut tidak terabaikan. Pihak terkait harus mampu menjelaskan konsekuensi dari penggunaan buzzer yang merugikan. Dalam situasi ini, pendidikan masyarakat mengenai media sosial menjadi salah satu solusi yang diharapkan.
Megawati pun menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, media, dan masyarakat. Upaya bersama diperlukan untuk menciptakan iklim komunikasi yang sehat, bebas dari informasi yang menyesatkan.
Pentingnya Dialog Terbuka dalam Masyarakat
Megawati menilai pentingnya mendorong dialog yang konstruktif di antara masyarakat. Ia ingin agar setiap individu merasa nyaman untuk mengemukakan pendapatnya tanpa takut dihakimi. Ini, menurutnya, akan membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik di tengah perbedaan yang ada.
Dalam konteks ini, Megawati juga berharap agar generasi muda lebih aktif terlibat dalam diskusi. Mereka adalah pewaris masa depan bangsa yang harus memiliki kemampuan berargumentasi yang baik. “Untuk itu, pendidikan karakter perlu ditekankan sejak dini,” ujarnya.
Dengan menciptakan suasana yang mendukung dialog terbuka, Megawati percaya akan ada perubahan positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Ini menjadi tawaran solusi alternatif di tengah ketidakpastian yang sering muncul karena perbedaan pendapat.