www.sekilasnews.id – Ketua Dewan Pakar Asprindo Didin Damanhuri menyatakan bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini dalam keadaan yang memprihatinkan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai faktor yang memengaruhi baik di dalam maupun luar negeri.
Masyarakat Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan, terutama dalam hal kesejahteraan. Dengan tingkat perekonomian yang stagnan, banyak dari mereka merasakan dampak negatif yang semakin dalam.
Salah satu isu utama yang dihadapi adalah ketimpangan ekonomi yang semakin mencolok. Berbagai laporan menunjukkan bahwa jurang pemisah antara yang kaya dan miskin semakin melebar, menimbulkan kekhawatiran bagi banyak pihak.
Dampak Geopolitik Terhadap Perekonomian Indonesia Secara Keseluruhan
Geopolitik dunia memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Ketegangan antara negara besar sering mempengaruhi pasar lokal, termasuk perdagangan dan investasi.
Salah satu contoh terbaru adalah pengaruh kebijakan tarif dari negara-negara besar yang berimbas langsung pada perekonomian domestik. Semakin rumitnya situasi ini menambah kesulitan bagi para pelaku usaha di tanah air.
Indonesia berpotensi kehilangan daya saing jika tidak mampu beradaptasi dengan perubahan geopolitik. Ini juga menimbulkan tantangan bagi pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang meningkatkan stabilitas ekonomi.
PDB Per Kapita Sebagai Indikator Kesejahteraan Bangsa
PDB per kapita sering digunakan sebagai salah satu indikator kemajuan suatu bangsa. Meskipun tidak sepenuhnya mencerminkan kesejahteraan masyarakat, angka ini tetap menunjukkan perbandingan antara negara-negara.
Didin Damanhuri mencatat bahwa PDB per kapita Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia perlu melakukan upaya lebih untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
Dengan semakin tingginya angka PDB per kapita di negara tetangga seperti Korea Selatan, Malaysia, dan Thailand, bangsa ini harus mempertimbangkan langkah-langkah strategis untuk memajukan ekonominya.
Ketimpangan Ekonomi dan Indeks Oligarki di Indonesia
Ketimpangan ekonomi di Indonesia menjadi semakin nyata dengan adanya indeks oligarki yang diperkenalkan oleh Jeffrey Winters. Indeks ini menunjukkan betapa parahnya distribusi kekayaan di Indonesia saat ini.
Menurut Damanhuri, Indonesia memiliki indeks oligarki yang tergolong buruk. Dalam pengukuran tahun 2014, posisi Indonesia berada di urutan kedua terburuk, dan kemungkinan kini bisa jadi lebih buruk.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keadilan sosial di tanah air. Masyarakat harus mendorong reformasi agar semua lapisan masyarakat merasakan manfaat pertumbuhan ekonomi secara adil.