www.sekilasnews.id – Warga Palestina mencari barang-barang berharga di reruntuhan rumah mereka yang hancur setelah serangan udara Israel terhadap beberapa rumah di kamp baru di barat laut Nuseirat, Jalur Gaza tengah, pada 29 Juli 2025. Sejak dimulainya konflik, kehidupan di Gaza semakin menyedihkan, dengan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal mereka.
Dalam suasana penuh ketidakpastian dan kekerasan ini, banyak orang terpaksa mencari cara untuk bertahan hidup di tengah kehampaan. Dampak dari situasi ini tidak hanya terlihat dari jumlah korban, tetapi juga dari kondisi psikologis warga yang kian memburuk akibat ketakutan dan trauma.
Dampak Serangan Terhadap Populasi Sipil di Gaza
Jumlah warga Palestina yang terkonfirmasi tewas dalam serangan Israel telah meningkat signifikan. Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 60.000 orang telah kehilangan nyawa mereka, dengan angka ini terus bertambah setiap harinya.
Kementerian Kesehatan wilayah yang dikepung ini melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir saja, 113 jenazah baru ditemukan dan dibawa ke rumah sakit. Selain itu, dengan lebih dari 145.000 orang yang terluka, situasi di rumah sakit menjadi kritis.
Korban yang jatuh tidak terbatas pada orang dewasa; banyak anak dan orang tua juga menjadi target dalam serangan yang terus berlangsung. Dengan infrastruktur yang hancur dan akses terbatas ke layanan kesehatan, angka kematian diperkirakan akan terus meningkat.
Krisis Kemanusiaan yang Menghantui Gaza
Kondisi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan, dengan kurangnya akses terhadap bantuan pangan dan kesehatan. Badan Pangan PBB menyatakan bahwa mereka tidak dapat mengirimkan volume bantuan yang diperlukan meskipun Israel telah memberlakukan langkah-langkah untuk memungkinkan lebih banyak pasokan masuk.
Sikap tidak memberikan izin untuk memindahkan bantuan menjadikan situasi semakin rumit. Beberapa pihak mengungkapkan kekhawatiran bahwa krisis ini akan berdampak panjang dan akan memerlukan upaya rekonstruksi besar setelah konflik mereda.
Dengan semakin banyaknya laporan mengenai kekurangan pangan dan kebutuhan dasar, banyak warga Palestina berada di ambang kelaparan. Sebuah analisis menyebutkan bahwa kehampaan dalam akses terhadap pangan dan layanan dasar lainnya akan memicu bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Respon Internasional dan Kesadaran Global
Dalam situasi yang semakin genting ini, dunia internasional mulai menyuarakan kepedulian. Namun, upaya tersebut sering kali dianggap terlambat dan tidak memadai. Banyak organisasi kemanusiaan yang berusaha untuk menggerakkan dukungan, tetapi tantangan di lapangan sangat besar.
Pada saat yang sama, media di seluruh dunia juga mulai menyoroti situasi di Gaza dengan lebih intensif. Melalui laporan dan dokumentasi visual, mereka berusaha membangkitkan kesadaran akan krisis yang sedang berlangsung.
Meski demikian, respon masyarakat internasional sering kali dianggap kurang memadai. Sulit bagi banyak negara untuk memformulasikan tindakan konkret dalam menghadapi situasi yang sangat kompleks dan penuh dinamika ini.