www.sekilasnews.id – Sebanyak 435 calon mahasiswa baru Universitas Sunan Gresik (USG) mengikuti seleksi masuk gelombang pertama dengan sistem Computerized Based Test (CBT) dan hybrid, Sabtu (12/7/2025). Tes ini diadakan di Kampus A USG, Desa Kertosono, Gresik, Jawa Timur, dan merupakan bagian dari upaya kampus untuk menjaring mahasiswa unggul dari 25 program studi yang ada.
Seleksi ini mengacu pada standar nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Melalui proses ini, pihak universitas berharap dapat menemukan calon mahasiswa yang berkualitas dan siap bersaing di dunia pendidikan tinggi.
“Dengan menggunakan sistem CBT dan hybrid, kami ingin memastikan pelaksanaan tes ini efisien dan efektif,” jelas Wakil Rektor I USG, Dr. Abdul Muhith. Dia menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam semua aspek, mulai dari pendaftaran hingga yudisium.
Implementasi Sistem Tes Berbasis Teknologi di Pendidikan Tinggi
Penggunaan sistem Computerized Based Test (CBT) menjadi inovasi penting dalam proses seleksi mahasiswa baru. Metode ini diharapkan dapat mempermudah pengukuran potensi akademik calon mahasiswa secara lebih akurat dan transparan.
Selain itu, metode hybrid memungkinkan calon mahasiswa untuk memilih melakukan tes di kampus atau di rumah. Hal ini mencerminkan upaya universitas untuk memberikan fleksibilitas kepada peserta dalam menjalani proses seleksi.
Dr. Abdul Muhith juga menjelaskan bahwa seluruh proses ujian dirancang untuk dapat dilakukan secara sistematis. Dengan dukungan tim pakar dari Universitas Airlangga, diharapkan proses ini dapat berlangsung dengan lancar dan terstandarisasi.
Dari pengamatan selama proses seleksi, pihak universitas mendapatkan data yang berharga mengenai kemampuan calon mahasiswa. Hal ini menjadi dasar bagi universitas untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan.
“Kami berkomitmen untuk mendukung mahasiswa dalam meraih standar kompetensi yang tinggi,” tambahnya. Pihak universitas yakin bahwa dengan pengintegrasian teknologi yang tepat, mahasiswa akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
Pentingnya Pendidikan Tinggi dalam Menyongsong Pasar Kerja Global
Di era globalisasi saat ini, pendidikan tinggi memainkan peran yang semakin penting dalam mempersiapkan lulusan yang kompeten. Kompetisi di pasar kerja global mengharuskan lulusan untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan.
Melalui proses seleksi yang ketat, USG berharap dapat menjaring mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap mental dan keterampilan untuk masuk ke pasar kerja. Ini adalah mimpi setiap institusi pendidikan yang ingin berkontribusi positif bagi masyarakat.
“Kami ingin mahasiswa kami keluar dari universitas dengan berbagai kompetensi yang siap diterapkan di industri,” ungkap Koordinator Tim Pakar IT USG, Badrus Zaman. Dengan tujuan ini, pihaknya aktif meningkatkan kualitas pendidikan dengan sering melakukan evaluasi dan perbaikan program.
Selain itu, penekanan pada penggunaan sistem IT dalam pembelajaran diharapkan akan membantu mahasiswa untuk lebih adaptif terhadap perubahan teknologi yang terus berkembang. Tentu saja, hal tersebut akan berpengaruh pada daya saing mereka di dunia kerja.
Seiring dengan kebutuhan pasar yang selalu berubah, USG berkomitmen untuk terus memodernisasi sistem pendidikannya. Melalui penekanan pada inovasi dan teknologi, diharapkan lulusan dapat menjadi pemimpin masa depan dalam bidangnya masing-masing.
Selangkah Lebih Dekat Menuju Gelar Sarjana Berkualitas
Proses seleksi yang diadakan oleh Universitas Sunan Gresik bukan hanya sekadar tahap awal menuju gelar sarjana. Ini juga merupakan bagian dari komitmen universitas untuk melahirkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
Setiap tahapan dalam proses seleksi diperhitungkan dengan baik, mulai dari pendaftaran hingga ujian. Dengan mengintegrasikan tim pakar dan metode modern, universitas yakin dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Program studi yang ditawarkan juga dirancang agar relevan dengan tuntutan industri. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi juga praktik yang dibutuhkan di lapangan.
Senada dengan visi tersebut, tes khusus untuk Program Studi Teknik Rekayasa Perawatan Pesawat Udara menunjukkan betapa pentingnya standar tinggi dalam proses seleksi. Kalibrasi antara teori dan praktik menjadi landasan yang solid untuk membentuk profesional yang kompeten.
Wakil Rektor I juga mengingatkan bahwa setiap lulusan harus membawa reputasi baik bagi almamater. Oleh karena itu, proses edukasi dan seleksi harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab.