www.sekilasnews.id – Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Katolik (PP ISKA) baru-baru ini menggelar dialog informal bertajuk “Serius tapi Santai” di Sekretariat PP ISKA, Universitas Atma Jaya Jakarta. Acara ini diadakan pada Sabtu, 28 Juni 2025, dan menjadi platform bagi para anggota untuk mendiskusikan berbagai isu krusial yang tengah melanda Indonesia dan dunia.
Dialog ini melibatkan mantan Ketua PP ISKA dan bertujuan untuk membahas topik-topik yang relevan termasuk politik, ekonomi, dan budaya. Pertemuan ini juga menyoroti isu-isu internasional, seperti konflik yang terjadi antara Israel dan Iran yang menjadi perhatian global.
Selain mengupas isu-isu penting tersebut, dialog ini juga membahas pentingnya konsolidasi organisasi dan kaderisasi sebagai agenda utama. Dengan suasana yang hangat dan santai, para peserta diharapkan dapat merumuskan langkah-langkah konkret untuk perbaikan ke depan.
Pentingnya Dialog dalam Masyarakat yang Terpolarisasi
Di tengah perpecahan yang disebabkan oleh berbagai pandangan politik, dialog seperti ini sangat diperlukan. Ketua Presidium PP ISKA, Luky A. Yusgiantoro, menyatakan bahwa dialog ini adalah ruang vital untuk menyatukan visi dan persepsi.
Dalam konteks ini, ISKA berkomitmen untuk menanggapi isu-isu terkini dengan cara yang konstruktif. Melalui dialog ini, diharapkan muncul pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi masyarakat.
Luky menjelaskan bahwa keterlibatan aktif dalam debat publik juga dapat memperkuat keberadaan ISKA sebagai organisasi. Dengan demikian, ISKA bisa berkontribusi lebih efektif terhadap pembangunan bangsa.
Konsolidasi Organisasi dan Tanggung Jawab Sosial
Konsolidasi organisasi menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan tersebut. Luky mengungkapkan bahwa penting bagi anggota ISKA untuk memahami peran mereka sebagai agen perubahan.
Melalui kolaborasi dan komunikasi yang baik, organisasi dapat lebih efektif dalam mengatasi tantangan yang ada. Kaderisasi menjadi komponen kunci dalam pengembangan anggota untuk dapat memberi kontribusi yang signifikan.
Di samping itu, diskusi ini juga menekankan perlunya membangun jaringan yang kuat dengan berbagai pihak untuk menciptakan dampak positif. Ini menjadi penting dalam menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi di masyarakat.
Menghadapi Isu Energi dan Pangan Global
Isu ketahanan energi dan pangan juga menjadi sorotan dalam dialog tersebut. Luky menegaskan bahwa sebagai organisasi, ISKA harus mengambil peran aktif dalam aspek-aspek ini. Menyikapi tantangan global yang dihadapi, ISKA diharapkan mampu memberikan solusi yang kreatif dan inovatif.
Kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan dan energi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. ISKA diharapkan dapat berkontribusi dengan ide-ide yang relevan untuk meningkatkan kesadaran ini.
Luky menambahkan bahwa pelatihan sumber daya manusia yang berkualitas juga menjadi agenda penting. Ini dilakukan untuk memastikan anggota memiliki keahlian yang diperlukan dalam menghadapi perkembangan zaman.